Kamis, 29 September 2011

DINGIN KARENA DIABAIKAN

Semilir Angin Pemilukada sudah semakin menggeliat. Bakal Cabup dan Cawabup sudah hampir mengkerucut kendati masih saling menjajaki (malu-malu kucing. red). Siapa menggandeng siapa nampaknya masih abu-abu. Bagaimana tidak, satu sama lain ingin mendapatkan pasangan yang ideal yang akan menduduki tahta kekuasaan dan menjadi nomor satu di Kabupaten Bekasi. Satu keinginan dan satu harapan besar adalah "Aku harus menang". Ya mereka harus menang. Incomeben juga tidak ingin kursi dan tahtanya di renggut orang lain. Sehingga kursi panas terkadang akan berubah istilah menjadi kursi empuk. Itulah geliat Pemilukada pada umumnya. Bakal Cabup dan Cawabup terlihat sangat sibuk dan semangat serta jor-joran, mencari masa dan menebar pesona untuk meraih simpati masyarakat.

Ironi memang. Ditengah kesibukan golongan elit dan politisi partai sedang mencari popularitas dan simpati masyarakat, nampaknya masyarakat menyambutnya dingin. Dingin nyaris tak perduli dengan apa yang sedang mereka lakukan. Yang terlihat adalah kesibukan masyarakat sangat berbeda dengan kesibukan elit. Masyarakat sibuk memikirkan masa depan masing-masing tentang bagaimana anaknya bersekolah, bagaimana besok dapat makan atau tidak, bagaimana mereka mendapatkan pekerjaan yang layak, bagaimana mereka mendapatkan jaminan kesehatan dan pendidikan yang layak, bagaimana mereka mendapatkan pekerjaan tanpa menyogok, dan yang selalu menggayuti pemikiran mereka adalah kepada siapa mereka mengadukan itu semua. Pertanyaan besar itulah yang tak pernah terjawabkan sampai hari ini. Ya hari ini dimana mereka diminta harus memilih kembali pemimpinnya. Sampai hari ini, dimana mereka dirayu untuk memilih si pulan. Hari ini dimana mereka kembali diiming-imingi kehidupan yang jauh lebih layak. Ya, mereka sampai hari ini ditipu dan dibohongi. 



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar